Friday, February 3, 2017

Cara Budidaya dan Bercocok Tanam Cabe Rawit dengan Benar

Cabe rawit termasuk jenis tanaman yang paling banyak diincar oleh penduduk Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke cabe rawit ini dipakai sebagai bahan pelengkap makanan. Cabe rawit sendiri berasal dari benua Amerika yang memiliki iklim tropis. Oleh karena itulah, cabe rawit sangat pas dan bisa tumbuh dengan baik di Indonesia.

Tingginya konsumen mencari tanaman ini membuat para petani Indonesia beralih untuk membudidayakan dan bercocok tanaman cabe rawit. Jika di sekitar rumah Anda memiliki lahan yang cukup luas, tak ada salahnya untuk mencoba membudidayakan tanaman tersebut. Selain bisa bermanfaat untuk orang lain, bisa bermanfaat juga untuk diri sendiri. Lalu bagaimana cara budidaya dan bercocok tanam cabe rawit tersebut? Mari simak bersama pembahasannya di bawah ini !

1. Memilih Benih Cabe Rawit 
Walaupun Anda tergolong baru dalam dunia pertanian, ketika akan mencoba menanam cabe rawit tak ada salahnya untuk memilih benih terbaik dari cabe rawit tersebut. Proses pemilihannya memang butuh waktu serta langkah-langkah yang cukup memakan waktu lama. Tetapi, jika hal itu dilakukan akan berdampak pada penanaman cabe rawit yang Anda lakukan. Jika Anda ingin praktis, Anda bisa membeli dari penjual benih cabe, saya merekomendasikan toko online bibitbunga .com karena jenis bibit cabe yang dijual disana sangat banyak sekali. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :
  • Pilih benih dari cabe rawit yang dipanen untuk ke 4 sampai ke 6 kalinya. Benih yang dihasilkan dari periode tersebut akan menghasilkan biji yang berkualitas baik.
  • Setelah Anda memastikan benih diambil dari yang disebutkan di point pertama, langkah selanjutnya adalah memilih cabe rawit yang memiliki tangkai kuat dan sempurna. Serta tidak ada cacat dan hama yang menyerang cabe rawit tersebut. setelah Anda menemukan cabe rawit yang dimaksud, jangan dulu dicabut dari tempatnya. Justru yang harus Anda lakukan adalah membiarkannya sampai mengering dan menua di pohon tersebut.  
  • Ketika cabe rawit sudah mengering, Anda boleh memetiknya kemudian membelah kulitnya sampai terbelah menjadi dua bagian. Setelah terbelah ambilah biji yang berada di tengah. Jangan sesekali memilih yang ujung ataupun akhir karena memiliki biji yang kualitasnya tidak sempurna. 
  • Langkah selanjutnya adalah merendam biji pilihan tersebut. tetapi hal itu bukan akhir dari pemilihan biji. Ketika direndam ada biji yang mengapung maka yang harus Anda lakukan adalah membuangnya, sedangkan biji yang tenggelam wajib Anda ambil. 
  • Setelah memiliki biji terbaik, Anda bisa menjemurnya selama 3 hari sampai biji rawit tersebut mengering. 

2. Semai Benih Cabe Rawit
Setelah melakukan pemilihan benih, yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menyemai benih cabe rawit. Dalam proses ini ada beberapa alat yang harus Anda siapkan, diantaranya adalah : 
  • Polybag ukuran 5 x 10 cm
  • Tanah pilihan untuk menanam cabe rawit
  • Kompos 1:1:1
  • Arang sekam 
  • Benih cabe yang telah direndam dengan air hangat selama 6 jam

Cara Pengolahan:

  • Campur semua bahan di atas dan kemudian aduk dengan rata. Setelah itu masukkan ke dalam polybag yang telah disiapkan.
  • Masukkan benih yang telah direndam ke dalam polybag dengan kedalaman 0.5 cm. Setelah dimasukkan, tutup permukaan polybag dengan menggunakan plastik ataupun kertas koran. 
  • Siram polybag yang tertutup tersebut dengan air bersih setiap pagi dan sore hari. 
  • Jika Anda melakukannya dengan rutin, cabe rawit akan tumbuh setelah dua minggu kemudian. Ketika sudah mulai tumbuh dengan ditandai adanya beberapa lembar daun baru bisa dipindahkan ke lahan yang lebih luas.

3. Mengolah Tanah dan Menanam Cabe Rawit
Untuk pengolahan tanah sebaiknya dilakukan bersamaan ketika sedang melakukan semai bibit. Tanah yang digunakan untuk menanama cabe rawit ini harus memiliki kedalaman 40 cm. Cara menanam cabai tersebut adalah dengan melepaskan bibit dari polybag semai. Setelah ditanam jangan lupa untuk disiran agar terjaga kelembabannya. Waktu yang baik untuk menanam bibit tersebut adalah di waktu pagi ataupun sore hari.
4. Budidaya Cabe Rawat
Untuk tahap budidaya atau merawat cabe rawit ini adalah dengan menyiram tanaman tersebut di musim kemarau. Jangan samapai cabe tersebut kekurangan air karena bisa merusak kualitasnya.
5. Panen Cabe Rawit
Setelah Anda merawatnya, tentunya sangat berharap cabe tersebut bisa untuk dipanen. Anda bisa menikmati hasilnya ketika tanaman cabe rawit berusia 3-6 bulan. Panen pun bisa dilakukan sebanyak 15-18 kali. Namun, jika Anda berminat untuk membudidayakannya bisa dipanen ketika tanaman berusia 12 bulan karena dengan umur tersebut bisa menghasilkan 30 ton/ha cabe rawit. Ciri cabe rawit yang baik adalah padat, ramping serta berisi. Dengan tipe cabe rawit seperti itu mampu menghasilkan harga yang mahal dan rasa yang pedas.
Bagaimana Anda siap menjadi petani cabe rawit? Jika sudah siap dari diri sendiri maupun yang dibutuhkannya Anda tinggal mengikuti langkah-langkah di atas. Semoga hasil yang diperoleh lebih baik. Selamat mencoba!

No comments:

Post a Comment